Tuesday, November 27, 2018

Cerita Horror Mimpi Buruk Yang Nyata




Cerita Horror Mimpi Buruk Yang Nyata - Aku adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas di Bandung, aku juga salah satu orang yang sangat menantikan malam jumat. Bukan untuk semedi atau melakukan ritual yang gaib, tetapi untuk mendengarkan salah satu stasiun radio yang menyajikan cerita hantu pengalaman nyata dari orang disekitar bandung, yang di mana motonya “Jangan Pernah Dengerin Nightmare Side Ini Sendirian” ya nama nya nightmare side di ardan radio.

Aku tidak peduli dengan motto nya itu, karena aku tidak pernah mengalami kejadian kejadian aneh setiap mendengarkan nightmare side itu sendirian. Itu hanya motto buat nakutin anak kecil saja pikirku. Seharian ini aku lelah sekali karena tugas-tugas kuliahku yang begitu menumpuk. Kulihat jam sudah menunjukan 10 malam, akhirnya aku bisa mendengarkan nightmare yang sudah kunanti selama satu minggu.

Kunyalakan radio dan mencari chanelnya, ternyata acaranya belum di mulai. Ketika mataku sudah mulai lelah menunggu dan akhirnya acaranya di mulai. Ku dengarkan ceritanya sambil tiduran di kasur. Ternyata sekarang sedang mengkisahkan seseorang yang bertemu dengan pocong di rumahnya sendiri. Kudengarkan cerita dan akhirnya tanpa sadar aku sudah memejamkan mata.

Sebuah suara membangunkanku, suara itu seperti orang mendengkur. Apa mungkin ayahku yang sedang tidur lalu mendengkur di kamar sebelah. Tapi setelah kudengarkan lebih jelas ternyata suara itu berat sekali dan tidak jauh dariku. Ketika itu juga kubalikkan posisi badanku, melihat ke arah lemari yang ada di ujung kamar.

Terlihat sosok makhluk berwarna putih yang di bungkus kain sedang melihat ke arahku. Aku ingin keluar tapi pocong itu berada tepat di sebelah pintu, aku hanya berteriak-teriak agar orang di rumahku mendengar dan menolongku. Pocong itu tiba tiba berada di depanku, dengan mukanya yang sangat menyeramkan hitam kasar dan menatap kosong ke arahku.

Aku berusaha mengatur nafasku dan tidak lama aku pun terbangun, ternyata itu hanya mimpi buruk. Kudengarkan radio masih memutar acara nightmare. Dan masih di cerita yang sama. Ternyata aku hanya tertidur beberapa menit saja. Aku mematikannya karena aku sekarang menjadi ketakutan. Badanku mengeluarkan Keringat dingin.

Aku haus sekali rasanya ingin minum air putih dari kulkas. Aku keluar menuju dapur yang keadaannya gelap karena lampu dapur telah di matikan. Aku menuju saklar lampunya dan kulihat sekilas ada bayangan putih melintas di atas meja makan. Tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Karena mungkin itu hanya imajinasiku saja.

Aku membuka kulkas, mengambil botol air dan menungkan ke dalam gelas yang tadi aku bawa. Dan ketika itu aku merasa dingin dari arah belakangku. Sekali lagi aku tidak memperdulikannya. Sampai ketika aku menutup kulkas dan membalikan tubuhku. Kulihat ada sesosok pocong, mahluk itu sangat mirip dengan pocong di mimpiku tadi.

Dia hanya berjarak beberapa cm dari wajahku. Baunya seperti bangkai busuk. Aku langsung terjatuh karena tidak kuat dengan bau dan wajahnya yang sangat menyeramkan, aku dapat melihat dengan jelas matanya yang kotor dan sangat kering, biasanya manusia normal matanya selalu berair. Tapi ini menyeramkan sekali. Aku terdiam beberapa saat, badanku seperti mematung, suaraku seperti tertahan, tidak dapat berteriak sedikitpun.

Setelah cukup lama pocong tadi menghilang bagai angin menuju kearah luar. Akupun akhirnya dapat menggerakan badanku. Aku mengetuk pintu kamar orang tuaku. Dengan wajah bingung ayahku membuka pintu sambil aku menceritakan bahwa aku melihat hantu pocong tadi. Ayahku memeriksa seluruh penjuru rumah, tapi makhluk itu sepertinya sudah pergi. Ayahku juga tidak percaya terhadap apa yang aku lihat tadi. Katanya itu mungkin hanya imajinasiku saja karena tadi mendengarkan nightmare.

Aku hanya bisa terduduk lemas, esok harinya aku bercerita pada temanku di kampus, ia juga adalah salah satu pendengar setia nightmare side. Katanya jika mendengarkan nightmare side sendirian, makhluk halus juga akan ikut mendengarkan bersama kita. Mungkin mahluk halus tersebut senang ketika namanya dipanggil, dan sama seperti apa yang kamu baca cerita sekarang ini.

No comments:

Post a Comment