Suara Aneh Dikosan - Aku baru saja pindah ke Semarang dan tinggal di kosan. Kost aku ini adalah sebuah kost–kostan yang masih baru di buat sebagai tempat kost, maksudnya ini sebenarnya rumah bapak kostku lalu yang di lantai dua-nya di buat kamar-kamar kost. Kost-kostan ini masih bersih, bagus dan gak ada deh kesan angker bahkan bapak kostku di kenal sebagai orang yang rajin ibadah, jadi pikirku gak mungkinkan penghuni kasat matanya jahil, tapi semua itu hanya ekspektasi semata karena pada kenyataannya aku sendiri mengalami beberapa hal yang menurutku aneh dan lumayan buat bulu kuduk merinding.
Mungkin karena kamar kostku terletak di sudut ruangan yang bisa di bilang area sepi dari rumah kost itu. Mana kamar sebelahku jarang di tempati oleh pemiliknya, jadilah aku sendirian di area kamar kostku. Bagi yang masih bingung letak kamarku, aku akan menjelaskannya deh (tapi maaf kalau pada kenyataannya penjalasan ini tidak jelas). Kamarku ini berada di sudut ruangan di lantai dua dimana hanya terdapat satu kamar mandi besar dan dua kamar kost yang salah satunya adalah kamarku. Oke jadi begitu gambaran dari letak kamar kostku. Ya aku jamin masih banyak yang belum paham dari gambaran tadi, tapi ya sudah lah ya kan yang penting ceritanya.
Singkat cerita pertama kali gangguan yang aku dapatkan adalah mendengar suara tangisan seorang perempuan yang aku sendiri masih penasaran dengan apa yang aku alami. Pada saat itu aku masih berpikir positif kalau itu hanya suara tangisan anak kecil yang di luar rumah kostan aku. Tapi sebenarnya kalau di pikir–pikir lagi agak gak masuk akal sih karena pertama, suara tangisan itu terdengar amat jelas padahal kamarku berada di lantai dua, kedua itu bukan suara tangisan seorang anak kecil tapi terdengar seperti gadis remaja atau bahkan seumuran denganku, ketiga suara itu datangnya bukan dari luar tapi dari dalam ruangan dekat dengan kamarku, tepatnya seperti di balik tembok kamarku yang berada dekat dengan pintu kamarku dan tempat tidurku jadi keadaan saat itu aku sedang bersandar di kepala kasur yang posisinya ada di tembok dimana aku mendengar suara tersebut.
(Jadi pintu kamar dan kepala kasurku itu posisinya satu tembok atau selarik gitu loh), keempat dan ini yang paling buat aku gak masuk akal, saat itu aku sedang membaca novel sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone yang mana volumenya bisa di bilang keras, nah sedangkan suara tangisan itu jelas banget terdengar, padahal biasanya saja saat aku sedang mendengar lagu menggunakan earphone temanku selalu marah karena aku tidak menyahut saat di panggil, maklum karena memang volumenya aku kerasin hehehe. Ini gangguan pertamaku dan aku masih berusaha berpikir itu suara anak kecil nangis dan lain-lain.
Selanjutnya gangguan keduaku yang bisa dibilang agak nyeramin sih karena disini berbentuk panggilan nama dan entah ini aku yang lalai atau gimana pintu kamarku yang aku rasa sudah ku tutup dan ku kunci terbuka setelah aku mendapat panggilan seseorang yang lagi–lagi suara perempuan. Jadi begini, saat itu malam hari sekitar pukul delapan malam aku yang selepas cuci muka masih sangat terasa kalau aku menutup pintu kamar dan menguncinya, aku jarang sekali mengalami yang namanya mengunci tidak rapat alias asal ngunci, nah setelah itu aku langsung memakai masker dan lagi aku yakin aku sudah mengunci rapat pintu karena saat maskeran yang dimana cermin di kamarku langsung menghadap ke pintu kamar aku rasa gak ada yang aneh dengan pintu ya aku maskeran seperti biasa.
Setelah maskeran ini nih yang bikin aku masih merasa aku sudah tutup pintu dengan benar karena saat aku selesai masker-an aku berbalik menuju kasurku yang berada tepat di samping tempat tidur. Nah secara gak langsung aku lihat pintu dong, kalau terbuka gak mungkin aku biarin saja dong ya. Nah karena gak ada yang aneh aku akhirnya rebahan di kasur sambil menunggu masker kering sambil main game di ponsel, lagi–lagi aku pakai earphone dan game ini bisa di bilang agak berisik tapi tiba–tiba seseorang memanggilku ini pakai namaku loh, suaranya persis seperti suara temanku yang selalu menjahiliku.
Pertama–tama aku diam sejenak sambil menunggu panggilan atau menuggu ada suara lain seperti pintu di ketuk atau lainnya tapi setelah sekitar satu menit gak ada pergerakan lain atau suara lain–lain aku langsung buka pintu, sebelum buka itu aku kaget karena pintu kenapa kebuka kayak gini? Pikirku, nah saat aku lihat di luar kamar gak ada seorang pun bahkan seharusnya kalau temanku ini kabur untuk mengerjaiku aku pasti dengar suara langkahnya tapi ini sama sekali gak ada suara langkah setelah seseorang memanggil namaku tadi.
Okay. Saat itu juga aku langsung menutup pintu dan berpikir positif lagi dan lanjut main game lagi sambil rebahan tapi tidak lama kemudian suara orang memanggil namaku lagi–lagi terdengar sangat jelas dan itu 2 kali panggilan total 3 kali aku di panggil dan aku yang gemas langsung keluar dan gak ada seorang pun, otomatis dong aku masuk dan sambil mikir tadi siapa yang manggil kok jelas banget dan itu berulang–ulang.
Setelah aku berpikir dan penasaran akhirnya aku memutuskan ke kamar teman sekostku yang jaraknya agak lumayan jauh dari kamar kostku. Dan setelah aku tanya ke temanku mirip dengan suara tadi, jawabannya sukses bikin merinding, temanku pun ikut merinding. Begini percakapanku dengan temanku, pertama–tama aku tanya teman sekamar si Gita temanku yang suka ngejahilin aku, maksudnya buktiin dia bohong gak jadi aku tanya temanku yang satunya lagi yang bernama Titis.
“Tis, tadi gita ke kamarku gak?” tanyaku dimana Gita ini masih gak tahu apa–apa bahkan gak tahu apa yang kita berdua bicarakan.
“Enggak kok, kenapa memang?”.
Deg! Langsung saja bulu kuduk merinding, mau ngomong kejadiannya tapi takut malah pada gak berani buat main ke kamarku tapi sepertinya si Titis ini penasaran dan memaksaku buat cerita. Pada akhirnya aku cerita kejadian yang tadi ku alami dan temanku yang bernama Gita ini langsung membantah itu bukan dia karena sedari tadi dia di kamar karena tadi ada teman dia yang berkunjung. Ok fix di situ aku masih masang muka cool dan memutuskan untuk memberanikan diri balik ke kamar dan berpikir itu semua gak nyata hehehe.
Nah itu sedikit cerita dari kost–kostan yang aku tempati saat ini. Mungkin dia mau kenalan tapi pakai cara yang gak biasa alias kayak ngingatin dong pintu kunci jangan di biarin buka hehe. Coba kalau aku sampai ketiduran pintu gak di kunci, kan bahaya apalagi penjaga kostku cowok pula, walau gak sering ke atas tapi kan tetap saja harus waspada. Maaf ya kawan kalau cerita saya tidak menakutkan dan cenderung membingungkan pembaca hehehe, doa kan saja aku makin berkembang dalam penulisan kalimat yang benar dan tidak membuat pembaca bosan. Bye-bye Guys!
No comments:
Post a Comment